Musimhujan banyak banget penyakit datang walaupun berkah tapi kadang bikin kesel, Apalagi kalo si BFDPD udah pada menghampiri kita. BFDPD apa sih?.. Banyakyang bertanya baik di dunia nyata maupun di grup grup media sosial. "Bagaimana sih mengobati dan mengatasi perut kelinci yang kembung dan mencret?" Simak juga: Cara Mencegah Penyakit Kelinci di Musim Hujan Kalau Anda perhatikan di grup, jawaban orang orang bermacam macam. Ada yang mengatakan, "Kurangi pemberian air minum. Dan kasih makan Olehkarejna itu pemelihara kelinci haarus mengamati tingkah laku dan kebiasaan kelinci peliharaan setiap waktu. Gangguan Pencernaan Gangguan pencerrnaan biasa dikenal dengan penyakit enteritis. Penyakit ini menjadi penyebab kematian paling umum pada kelinci. Gejala Kurang nafsu makan, perut kembung, kotoran encer dan bau, bulu kusam dan mata sayu. MusimHujan? Waspada Penyakit Ini Sering Menyerang Manusia - Beberapa hari belakang ini Indonesia mengalami musim penghujan, padahal BMKG memprediksi bulan april 2020 indonesia masuk musim kemarau. Cuaca terkadang bisa di prediksi terkadang tidak. PenyebabKelinci Mati. Kelinci biasanya mati jika sedang bergantian musim dari panas ke dingin atau sebaliknya , saat kelinci melahirkan , dan juga saat kelinci akan mengalami musim hujan . Sebenarnya masih banyak lagi tetapi untuk kelinci yang mati mendadak biasanya di sebabkan oleh bebrapa faktor yang tadi disebutkan dan bisa saja kelinci Jamurpenyebab penyakit ini juga dapat berkembang dengan baik di musim hujan maupun musim kemarau jika kelembaban pada lahan yang memiliki kelembaban tinggi. Cendawan penyakit jagung ini sangat mudah menyebar melalui angin ataupun tetesan air hujan. Gejala penyakit bercak daun yang disebabkan oleh Bipolaris maydis ras O berupa bercak Musimhujan datang lagi, musim yang ditakuti oleh banyak peternak kelinci. Kenapa saya mengatakan itu? Karena di musim inilah biasanya banyak kelinci yang akan terkena penyakit dan mati, baik itu untuk kelinci yang sudah besar - dan khususnya pada kelinci yang masih berumur 2 bulan kebawah. Masalahkesehatan lain yang sering muncul pada musim hujan adalah penyakit kulit, bisa berupa infeksi atau alergi. Gangguan kesehatan ini pada dasarnya dapat terjadi karena kebersihan yang tidak Penyakitmusim dingin. Di musim dingin, isi kelinci harus dirawat dengan sangat hati-hati, karena pada saat ini hewan lebih rentan terhadap penyakit yang dijelaskan di atas. Tetapi di musim dingin mungkin ada penyakit lain yang menjadi ciri periode dingin tahun itu (Gambar 9): Pilek: Gejala utama adalah lesu, pilek, dan penolakan untuk makan Duniakelinci adalah Blog yang dikhususkan untuk mengulas seputar pemeliharaan kelinci, bertukar informasi dan pengalaman, dan sarana memperluas jaringan sesama peternak dan penghoby kelinci. Isi blog ini secara keseluruhan merupakan perpaduan antara ilmu ternak kelinci dan pengalaman kami mengelola perternakan kelinci di Makassar yang kami beri nama King's Rabbit. Buat rekan rekan peternak uHJg. JAKARTA, - Bagi pemilik tanaman di kebun, hujan merupakan sebuah berkah yang disambut baik. Namun, terkadang hujan yang terus-menerus dapat membuat tanaman di kebun mengalami banyak masalah. Dilansir dari Gardening Know How, Selasa 14/12/2021, cuaca yang terlalu basah bisa menyebabkan penyakit pada tanaman melalui bakteri dan jamur patogen yang dipupuk oleh kelembapan jangka panjang pada daun serta sistem akar. Baca juga 9 Kiat Perawatan Tanaman Cabai di Musim Hujan Hujan yang berlebihan atau terus-menerus bisa menyebabkan tanaman mengalami penyakit kerdil, bintik-bintik pada dedaunan, pembusukan pada daun, batang, atau buah, tanaman layu, bahkan tanaman mati. Cuaca hujan yang ekstrem juga mencegah penyerbuk mempengaruhi pembungaan dan pembuahan. Namun, dengan pemantauan dan pengenalan awal, Anda dapat menghindari masalah-masalah tersebut. Baca juga 9 Tips Merawat Bunga Mawar saat Musim Hujan agar Tidak Layu dan Mati Penyakit yang dapat menyerang tanaman saat musim hujan Ada pun sejumlah penyakit yang dapat menyerang tanaman saat musim hujan tiba seperti berikut ini. Antraknosa Jamur antraknosa menyebar pada pohon yang tengah berganti daun dan selalu hijau selama musim hujan berlebih. Biasanya, jamur ini mulai muncul pada cabang tanaman yang lebih rendah, lalu secara bertahap menyebar ke atas juga Simak, 8 Tips Menanam Cabai Saat Musim Hujan Disebut juga hawar daun, antraknosa muncul sebagai lesi gelap pada daun, batang, bunga, dan buah dengan daun gugur prematur. Untuk memerangi jamur ini, buang sisa-sisa pohon selama musim tanam. Pangkas daun untuk meningkatkan aliran udara dan membuang bagian tanaman yang terinfeksi. Semprotan fungisida dapat bekerja, tetapi tidak praktis pada pohon besar. Baca juga Cara Mengatasi Tanaman yang Rusak akibat Hujan Lebat Embun tepung PIXABAY/WILLFRIED WENDE Ilustrasi penyakit embun tepung atau powdery mildew pada tanaman. Embun tepung atau jamur tepung adalah penyakit umum lainnya yang disebabkan oleh hujan berlebih. Jamur ini terlihat seperti pertumbuhan tepung putih pada permukaan daun dan menginfeksi dedaunan baru dan tua. Tanda dari penyakit ini umumnya daun tanaman rontok sebelum waktunya. Angin membawa spora embun tepung dan dapat berkecambah tanpa kelembapan. Untuk membasmi jamur ini, dapat menggunakan sinar matahari, mengaplikasikan minyak nimba, belerang, bikarbonat, dan fungisida organik dengan Bacillus subtillis atau fungisida sintetis. Baca juga Trik Menanam Cabai pada Musim Hujan agar Bebas Penyakit Antraknosa Jamur kudis Jamur kudis menyebabkan daun menggulung dan menghitam serta muncul bintik hitam pada daun semak mawar saat musim hujan. Hawar api Hawar api adalah penyakit bakteri yang menyerang pohon buah-buahan seperti pir dan apel. Cara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Ternak Kelinci Hama dan Penyakit Ternak – Ternak kelinci merupakan hewan peliharaan yang membutuhkan perawatan dan kedisiplinan dalam pemeliharaannya. Ketidakdisiplinan peternak dalam menjaga kebersihan kandang dapat menimbulkan kerugian akibat matinya ternak karena serangan penyakit. Kandang dan lingkungan yang kotor akan memicu perkembangan serangga, jamur atau organisme penyebab penyakit pada kelinci. Selain itu, penyakit pada ternak kelinci juga disebabkan karena kebutuhan nutrisi dan gizi tidak terpenuhi dengan baik. 17 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Ternak Kelinci 1. Penyakit Gudig/Kudis Scabies pada Kelinci Penyakit gudig, kudis atau scabies pada ternak kelinci disebabkan oleh tungau Darcoptes scabies. Bagian tubuh kelinci yang sering diserang penyakit ini adalah tepi telinga. Gejala Penyakit Gudig/Kudis pada Ternak Kelinci a. Gejala serangan tungau Darcoptes scabies terlihat dengan timbulnya bintik-bintik coklat pada bagian tepi telinga. b. Gejala tersebut biasanya akan menjalar ke sekitar mata, hidung dan pangkal kuku jari kaki. c. Pangkal kuku jari kaki kelinci yang terserang akan membengkak dan berwarna kemerahan, d. Jika tidak segera diobati, penyakit gudig akan menjalar keseluruh bagian tubuh kelinci. Pengendalian Penyakit Gudig/Kudis/Scabies pada Kelinci a. Menjaga kebersihan kandang kelinci dan lingkungan sekitarnya, b. Kelinci yang terserang diisolasi agar tidak menular pada kelinci lainnya, c. Mengolesi bagian yang luka menggunakan salep belerang 2-3 kali sehari, d. Pemberian obat wormektin dengan menyuntikkan pada bagian bawah kulit kelinci yang sakit tidak sampai masuk kedalam daging. 2. Penyakit Sembelit pada Kelinci Sembelit atau susah buang air besar pada ternak kelinci disebabkan oleh pemberian pakan kering yang tidak seimbang dengan kebutuhan air. Gejala Sembelit pada Kelinci a. Ternak terlihat gelisah, b. Air kencing sangat sedikit Pengendalian Sembelit pada Kelinci a. Memberi pakan dan minum yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kelinci, b. Memberi pakan hijauan yang mengandung serat tinggi. 3. Penyakit Flu Kelinci Pilek/Influenza Penyakit pilek pada kelinci disebabkan oleh virus/bakteri. Meskipun tergolong penyakit ringan dan tidak berbahaya, namun jika tidak segera diobati dapat berakibat fatal. Lingkungan kandang yang lembab/kurang sinar matahari dapat memicu perkembangbiakan virus/bakteri penyebab flu pada kelinci. Gejala Penyakit Pilek/Flu pada Kelinci a. Nafsu makan ternak kelinci menurun, b. Kelinci mengalami bersin-bersin dan malas bergerak, c. Hidung dan lubang hidung kelinci terlihat basah dan kaki kelinci sering menggaruk bagian tersebut, d. Pada serangan berat dan lama akan menyebabkan peradangan pada rongga hidung dan menyebabkan gangguan pernafasan Sehingga kelinci menjadi lemas dan mati. Pengendalian Penyakit Flu/Pilek pada Ternak Kelinci a. Bagian hidung kelinci penderita diseka menggunakan kain lembut dan air hangat, kemudian dilap hingga kering, b. Kemudian diolesi salep zinooxida dan ternak kelinci dijemur sebentar, c. Atau ditetesi menggunakan obat tetes influenza, d. Kelinci penderita flu/pilek diletakkan pada kandang yang lebih hangat, d. Usahakan kandang kelinci menghadap ke arah timur agar cukup mendapatkan sinar matahari. 4. Penyakit Radang Puting Susu pada Kelinci Susu Membengkak dan Mengeras Mastitis Puting susu atau susu kelinci membengkak dan mengeras biasanya disebabkan oleh tidak keluarnya air susu atau keluar hanya sedikit. Hal tersebut karena anak kelinci yang lahir hanya sedikit atau anak kelinci tidak mau menyusu induknya. Bisa juga disebabkan karena penyapihan yang tidak benar, yaitu terlalu cepat melakukan penyapihan/mendadak sebelum waktunya sehingga air susu yang masih diproduksi tidak keluar. Gejala Puting Susu atau Susu Kelinci Membengkak a. Puting susu ternak kelinci membengkak dan mengeras serta berwarna merah muda, b. Jika dipegang/disentuh terasa panas dan keras, c. Lama-lama kulit disekitar puting susu kelinci berwarna gelap, d. Jika tidak segera diobati, puting susu/susu kelinci bisa pecah. Cara Mengatasi Puting Susu/Susu Kelinci Membengkak dan Mengeras a. Kelinci tidak mau menyusui apabila lingkungan disekitar kandang tidak nyaman dan bising/berisik yang membuat ternak kelinci gelisah. Oleh sebab itu, usahakan agar kandang terasa tenang dan tidak bising. b. Jangan melakukan penyapihan sebelum waktunya, biarkan induk kelinci menyusui sampai waktu normalnya, yaitukurang lebih 40-45 hari, c. Induk kelinci yang sedang menyusui tidak dipindah-pindah tempatnya agar kelinci tidak stres dibiarkan berada pada kandang dimana kelinci tersebut melahirkan. 5. Penyakit Mencret/Diare pada Ternak Kelinci Penyakit mencret/diare pada ternak kelinci sering dianggap hal yang biasa, padahal mencret bisa menyebabkan kematian. Ternak kelinci yang mengalami mencret jika dibiarkan dapat menyebabkan perut kelinci kembung dan tidak jarang mengakibatkan ternak mati. Penyakit mencret/diare pada kelinci bisa disebabkan oleh pakan yang diberikan. Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan ternak kelinci mengalami diare/mencret ; a. Ternak kelinci diberi pakan yang sudah basi, b. Ternak kelinci hanya diberi pakan hijauan yang tinggi kandungan airnya, c. Pakan hijauan diberikan dalam keadaan masih sangat segar, d. Waktu dan jumlah/porsi pakan yang diberikan pada ternak kelinci tidak tetap tidak teratur dalam memberi pakan, e. Memberi pakan tidak seimbang antara pakan berserat kasar dengan pakan tidak berserat serta kadar protein yang tidak seimbang dengan kebutuhan ternak kelinci. Gejala Mencret/Diare pada Ternak Kelinci a. Nafsu makan ternak kelinci menurun atau bahkan hilang nafsu makannya, b. Kelinci malas bergerak, lebih sering diam di pojok/sisi kandang, c. Bulu-bulu tubuh kelinci terlihat kasar, d. Perut kelinci kosong, e. Kotoran encer. Cara Mengobati dan Mencegah Penyakit Diare/Mencret pada Ternak Kelinci a. Memberikan pakan yang seimbang antara pakan berserat dengan pakan tidak berserat, b. Memberikan pakan dengan kadar protein yang sesuai dengan kebutuhan ternak kelinci, c. Pakan hijauan diberikan setelah agak layu, d. Kelinci yang menderita mencret/diare diberi pakan batang dan daun kacang-kacangan yang sudah dikeringkan. Bisa juga dicampur dengan daun pisang kepok yang agak muda, e. Mencampur pakan dari ampas tahu dengan obat mencret manusia dengan dosis yang disesuaikan dengan ukuran tubuh dan usia kelinci, f. Pakan dari ampas tahu harus selalu diganti dengan yang baru, g. Kelinci yang terserang mencret diberi perasan air kunyit melalui mulut dengan dosis 2-3 ml. 6. Cacingan pada Kelinci Cacingan pada kelinci disebabkan oleh cacing pita, Toxocara canis, cacing tambang, cacing gelang, Ancylostama caninum, Uncinaria stenochepala dan cacing cambuk. Cacing parasit tersebut kadang keluar bersama feses/kotoran dan dapat menular ke kelinci lainnya. Gejala Cacingan pada Kelinci a. Nafsu makan ternak kelinci turun/hilang, b. Tubuh kelinci kelihatan kurus, c. Tubuh lemah dan pucat Cara Pengobatan Cacingan pada Kelinci a. Menjaga kebersihan kandang, b. Memberi pakan yang bergizi dan bersih, c. Pemberian obat cacing. 7. Penyakit Radang Mata pada Kelinci Penyebab radang mata pada kelinci bisa karena bakteri, debu, asap atau benda kecil lainnya. Bisa juga karena kelinci suka menggosok-nggosokkan kepala atau pipinya ke dinding kandang/benda keras hingga mengenai mata. Aktifitas ini umumnya terjadi pada kelinci jantan yang sedang birahi. Gejala Radang Mata pada Kelinci – Keluarnya air mata yang menyebabkan bulu disekitarnya basah dan kusam, Cara Pengobatan Radang Mata pada Kelinci a. Pengobatan menggunakan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, streptomycin dan penicillin b. Obat diteteskan pada mata kelinci atau dioleskan. 8. Penyakit Berak Darah coccidiosis pada Kelinci Penyebab penyakit berak darah pada ternak kelinci adalah bakteri Isospora bigemina. Penyakit ini menyerang usus dan hati dan bila menyerang anak kelinci resiko kematiannya tinggi. Gejala Penyakit Berak Darah coccidiosis pada Kelinci a. Gejalanya yaitu nafsu makan hilang, b. Tubuh kurus dan bobot badan turun, c. Perut membesar, dan d. Mencret yang bercampur darah. Pengobatan Penyakit Berak Darah coccidiosis pada Kelinci a. Dengan sulfaquinxalin atau obat-obatan berbahan aktif Sulfa lainnya, b. Cara pengobatan dicampur dengan air minum dosis 12 ml per liter air. c. Atau melalui injeksi penicillin, Sulfa Strong dan Oxylin 9. Makan Bulu Kekurangan pakan yang mengandung serat dan mineral bisa menyebabkan kelinci memakan bulunya sendiri atau bulu kelinci lainnya. Biasanya hal ini terjadi pada kelinci muda yang sedang tumbuh dewasa dan dipelihara secara koloni. Gejala ditandai dengan turunnya nafsu makan, bulu menjadi kasar dan terjadi gangguan pencernaan. Pencegahan dilakukan dengan memberi pakan berserat tinggi dan menambahkan garam pada pakan. 10. Penyakit Berak Encer pada Kelinci Enteritis Penyebab penyakit berak encer pada kelinci belum diketahui. Gejala Berak Encer pada Kelinci a. Kelinci kehilangan nafsu makan/nafsu makan turun, b. Kelinci malas bergerak dan badannya lemah, c. Bulu-bulu terlihat kasar, d. Perut kembung dan diare bercampur nanah, e. Kadang-kadang gigi bergeser. Cara Mengobati Berak Encer pada Kelinci – Pemberian larutan chlortetracycline, axytetracycline pada air minum 11. Penyakit Kudis Telinga/Kanker Telinga/Tungau Telinga Kelinci Penyebab penyakit kudis/kanker telinga kelinci adalah kutu Psoroptes cuniculi. Kutu ini hidup dan menyerang permukaan kulit bagian dalam telinga. Gejala Penyakit Kudis Teinga Kelinci Gejalanya yaitu kelinci suka menggeleng-gelengkan kepalanya karena telinga terasa gatal dan sering digaruk sehingga menimbulkan goresan. Kulit telinga bagian dalam keras, bersisik dan berwarna coklat. Cara Pengobatan Kudis Telinga Kelinci – Kudis telinga dapat diobati menggunakan zalf, scabisix 12. Penyakit Sore Hocks Popodermatis Penyakit yang disebut popodermatis ini disebabkan oleh alas kandang yang keras, kasar dan tidak nyaman, kelinci kelibihan berat badan akibat kelainan genetik. Penyakit ini mengakibatkan bulu kaki kelinci terkelupas dan kulit kaki terluka. Gejala Penyakit Sore Hocks Popodermatis pada Kelinci a. Bulu kaki terkelupas, biasanya berbentuk lingkaran, b. Kulit kaki terluka dan terjadi peradangan. Cara Pengendalian dan Pengobatan Penyakit Sore Hocks Popodermatis pada Kelinci a. Membuat alas kandang dari bahan yang halus dan tidak kasar, b. Mengontrol berat badan kelinci, c. Bersihkan luka menggunakan air hangat dengan antiseptik, d. Mengolesi obat luka. 13. Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci Pasteurellosis adalah penyakit gangguan pencernaan pada ternak kelinci. Penyebab penyakit pasteurellosis pada kelinci adalah kuman Pasteurella multocida. Penyakit ini sering menyerang kelinci dewasa, baik jantan maupun betina. Gejala Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci a. Feses/kotoran kelinci berwarna putih, b. Serangan dimulai dari saluran pencernaan bagian atas, c. Infeksi menjalar ke uterus, testicles dan kelenjar susu. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci a. Selalu membersihkan kandang dari feses/kotoran kelinci, b. Ventilasi kandang yang baik dapat mengurangi timbulnya penyakit penyakit pasteurellosis, c. Memelihara jenis kelinci yang tahan pasteurella dan vaksinasi, d. Pengobatan dengan cara disuntik menggunakan sulfadiazin atau penicillin dengan dosis 1 ml/kg berat badan. 14. Penyakit Radang Paru-paru Pneumonia pada Kelinci Penyakit Penumonia radang paru-paru pada ternak kelinci disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Dan juga kondisi kandang yang terlalu terbuka sehingga ternak sering terkena aliran angin secara langsung, udara lembab, dan pemberian pakan bernutrisi rendah. Gejala Penyakit Radang Paru-paru Pneumonia pada Kelinci a. Kelinci mengalami kesulitan bernafas, b. Sering mengangkat kepala tinggi-tinggi karena kesulitan bernafas, c. Mata dan telinga kebiru–biruan, kadang keluar cairan bernanah, d. Kotoran encer/mencret Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Radang Paru-paru Pneumonia pada Kelinci a. Memelihara kelinci dalam kandang yang tidak terkenan aliran angin secara langsung, b. Ventilasi kandang yang baik sehingga udara didalam kandang selalu segar, c. Memberi pakan yang bergizi, d. Pengobatan dengan Sul-Q-Nox pada makanan atau minuman. 15. Penyakit Bisul pada Kelinci Penyakit bisul pada ternak kelinci disebabkan oleh penggumpalan darah kotor di bawah kulit. Cara pengendalian yaitu dengan mengeluarkan darah kotor melalui pembedahan kemudian diberi obat luka. 16. Penyakit Kulit Kepala Kelinci Penyakit kulit kepala pada kelinci disebabkan oleh jamur. Gejalanya yaitu timbul semacam sisik pada kulit kepala. Pengendalian dengan mengoleskan bubuk belerang. 17. Penyakit Impaction pada Kelinci Penyakit ini merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya sumbatan pada lambung maupun caecum. Sering terjadi pada kelinci muda yang disapih sebelum 3 bulan. Penyebab penyakit ini yaitu stres, kekurangan air, konsumsi makanan yang berlebih dan anak kelinci kekurangan nutrisi. Gejala Penyakit Impaction pada Kelinci a. Perut kelinci tampak membesar, b. Tidak bisa mengeluarkan feses/kotoran, c. Berat badan turun, d. Anus kelinci mengeluarkan seperti gel. Cara Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Impaction pada Kelinci a. Memberi minum yang cukup, b. Memberi pakan dengan kandungan serat 13-20% c. Memberi pakan yang mudah dicerna oleh kelinci. Demikian tentang “17 Penyakit Kelinci, Penyebab, Gejala dan Cara Pengendaliannya“. Semoga bermanfaat… Salam mitalom !!! Sedia payung sebelum hujan, cegah sebelum terlambat. Pepatah itu menjadi semakin bermakna ketika memasuki musim hujan yang rawan penyakit. Ya, pencegahan penyakit harus lebih serius lagi di musim hujan. Baca artikel ini sampai habis untuk tahu cara mencegah dan mengatasi penyakit di saat musim hujan. Dalam artikel ini akan dibahas apa saja jenis penyakit yang sering merebak di saat musim hujan, cara mencegah, dan cara mengatasi penyakit-penyakit itu. Informasi dalam artikel ini dirangkum dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, silakan lihat bagian “sumber referensi” di akhir artikel untuk melihatnya. Pencegahan Penyakit di Musim Hujan Curah hujan yang tinggi sering mengakibatkan banjir. Di Indonesia sendiri, khususnya di ibu kota Jakarta, bencana ini terjadi setiap tahun. Ini menimbulkan banyak ancaman penyakit berbahaya bagi orang dewasa maupun anak-anak selama bencana seperti itu. Terlebih lagi selama musim hujan tubuh manusia biasanya berkurang staminanya sehingga lebih rentan terkena infeksi. Kondisi lembap selama musim hujan juga menyuburkan perkembangan bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan infeksi penyakit. Infeksi semacam itu bisa menjangkit melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Berikut adalah jenis-jenis penyakit yang mudah menjangkit di saat musim hujan & cara mencegah serta mengatasi penyakit itu. Penyakit di Musim Hujan Diare Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri di usus besar yang mengakibatkan BAB menjadi encer. Jika infeksi menjadi lebih parah, BAB bisa jadi akan mengandung darah. Bagaimana cara mencegah penyakit di saat musim hujan ini? Anda harus selalu mencuci tangan dengan saksama sebelum makan dan setelah selesai menggunakan toilet, sehingga mencegah bakteri berkembang biak. Bagaimana cara mengatasi penyakit di musim hujan ini? Sebaiknya pergi ke dokter dan minum air yang banyak. Sekitar 60 – 70 persen diare pada anak-anak disebabkan oleh infeksi bakteri yang perlu penanganan khusus. Penyakit Musim Hujan Demam Berdarah Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes aegypti. Jenis nyamuk ini berkembang biak di daerah genangan air. Jadi di musim hujan ketika ada banyak genangan air di segala bentuk wadah, mereka punya banyak tempat untuk bersarang. Jika nyamuk Aedes aegypti menggigit kita, mereka menularkan virus dengue yang dapat mengakibatkan penyakit demam berdarah. Bagaimana cara mencegah penyakit di saat musim hujan ini? Kita dapat melakukan pencegahan demam berdarah dengan lebih sering membersihkan bak air, menjaga lingkungan tetap bersih, dan membersihkannya dari barang-barang yang dapat membuat air hujan menggenang. Bagaimana cara mengatasi penyakit di musim hujan ini? Demam berdarah tidak bisa ditangani hanya dengan perawatan di rumah. Penderitanya harus mendapat perawatan intensif dari dokter. Jadi segeralah datang ke dokter atau rumah sakit terdekat apabila mengalami gejala-gejala demam berdarah seperti demam tinggi yang tiba-tiba selama 2 – 7 hari, bintik-bintik merah di kulit, nyeri sendi, nyeri otot, dan sakit kepala hebat. Penyakit Musim Hujan Leptospirosis Penyakit Kencing Tikus Leptospirosis adalah penyakit yang menular melalui air kencing hewan yang telah terinfeksi seperti tikus yang mengandung bakteri leptospira. Bakteri itu dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau membran mukosa yang bersentuhan langsung dengan air, tanah basah, atau lumpur yang terkontaminasi kencing hewan. Gejala-gejala leptospirosis antara lain demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, muntah-muntah, kulit kuning, diare, dan ruam. Bagaimana cara mencegah penyakit ini saat musim hujan? Hindarilah kontak dengan air atau tanah basah yang mungkin terkontaminasi kencing hewan. Jangan mengarungi, berenang di, atau menelan air dari banjir, danau, sungai, atau rawa. Sebelum minum air, rebus dulu air itu atau gunakan bahan kimia untuk membasmi kuman di dalamnya, terutama kalau airnya berasal dari sumber yang bisa terkontaminasi. Tutupi luka atau lecet dan kenakan pakaian pelindung, terutama alas kaki, saat harus mengarungi banjir atau air lain yang mungkin terkontaminasi. Bagaimana cara mengatasi penyakit di musim hujan ini? Jika mengalami gejala-gejala leptospirosis, segeralah datang ke dokter. Beritahukan padanya bahwa penyakit itu mungkin akibat terkena air yang terkontaminasi. Penyakit Musim Hujan Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA Infeksi saluran pernapasan akut ISPA biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau mikroorganisme lainnya. Gejala-gejala dari ISPA antara lain batuk, hidung beringus, demam, sakit tenggorokan, sesak napas, dan nyeri dada. Bagaimana pencegahan penyakit ini di saat musim hujan? Cucilah tangan secara teratur, khsuusnya sehabis melakukan kegiatan di tempat umum. Jangan sentuh bagian wajah agar virus, bakteri, atau kuman lainnya tidak masuk melalui mulut, hidung, atau mata. Perbanyak asupan vitamin C untuk menguatkan daya tahan tubuh. Dan rajinlah olahraga untuk semakin memperkuat daya tahan tubuh. Bagaimana cara mengatasi penyakit musim hujan ini? ISPA paling sering disebabkan oleh infeksi virus, yang biasanya akan sembuh sendiri meski tidak diobati. Namun Anda bisa meredakan gejala-gejalanya dengan lebih banyak beristirahat, minum banyak air putih, minum air jeruk nipis dicampur madu, berkumur air hangat untuk meredakan sakit tenggorokan, dan menghirup uap dari air panas untuk melegakan hidung tersumbat. Jika gejala-gejalanya tidak juga membaik, sebaiknya pergi ke dokter. Dokter dapat meresepkan obat-obat tertentu untuk membantu mempercepat pemulihan. Penyakit di Musim Hujan Penyakit Kulit Musim hujan sering menimbulkan genangan air di jalanan, yang bisa membuat jamur penyebab penyakit kulit tumbuh subur. Pakaian kita juga jadi sering basah terkena hujan yang bisa menyebabkan penyakit kulit. Bagaimana pencegahan penyakit ini di saat musim hujan? Cara yang paling mudah adalah dengan segera mengganti pakaian yang sudah terkena hujan. Dan segera mandi dengan sabun setelah kehujanan. Bagi yang memakai jas hujan, jemur dulu jas itu sampai kering sebelum memakainya lagi untuk mencegah jamur tumbuh. Penyakit Musim Hujan Demam Tifoid Tipes Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Orang yang terinfeksi demam tifoid biasanya akan mengalami demam di malam hari yang menghilang di siang hari, sakit kepala, mual, muntah, hilang selera makan, dan sakit perut. Jika menginfeksi anak-anak, penyakit ini bisa menyebabkan diare. Jika menginfeksi orang dewasa, biasanya menyebabkan sembelit. Bagaimana cara mencegah penyakit musim hujan ini? Selalu cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Jangan minum air dari sumber yang telah terkontaminasi. Jangan makan buah dan sayur yang tidak dicuci bersih. Pilihlah makanan yang dihidangkan panas-panas, dan sebaiknya tidak beli makanan di pinggir jalan. Bagaimana cara mengatasi penyakit di musim hujan ini? Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala demam tifoid. Jika memang penyebabnya adalah demam tifoid, dokter dapat meresepkan obat antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi bakteri penyebab penyakit ini. Selama menjalani pengobatan, jangan lupa untuk minum banyak air agar tidak dehidrasi. Karena ada banyak penyakit yang mudah menjangkit selama musim hujan, kita perlu lebih serius dalam melindungi diri kita. Jagalah kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Beri perhatian khusus pada area-area seperti kamar mandi, wastafel dapur, dapur, dan tempat cuci pakaian. Demikianlah artikel ini yang membahas tentang penyakit di musim hujan. Semoga informasi ini dapat membuat kita semua lebih waspada terhadap bahaya kesehatan di sekitar kita. Temukan juga ulasan-ulasan bermanfaat lain seputar kesehatan hanya di Sumber Sumber Referensi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai dan Langkah Antisipasinya. Published 2014-01-13. URL Accessed 2020-01-15 Combiphar. Common diseases during the rainy season. Published 2015-02-05. URL Accessed 2020-01-15 Centers for Disease Control and Prevention. Leptospirosis. Reviewed 2018-05-01. URL Accessed 2020-01-15 Healthline Editorial Team. Acute Respiratory Infection. Reviewed 2019-03-04. URL Accessed 2020-01-15 About the author Artikel dibuat oleh tim penulisan kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Kontak penulis... Mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review